Menelusuri Makna Pantun Anak Kampus: Ungkapan Kreativitas dan Kritik Sosial

Menelusuri Makna Pantun Anak Kampus: Ungkapan Kreativitas dan Kritik Sosial


Pantun merupakan salah satu bentuk puisi tradisional Indonesia yang sering digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari hiburan hingga kritik sosial. Salah satu bentuk pantun yang cukup populer di kalangan anak kampus adalah pantun anak kampus. Pantun anak kampus sering digunakan oleh mahasiswa sebagai ungkapan kreativitas dan kritik sosial terhadap berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas.

Pantun anak kampus memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggunakan bahasa yang santai namun tetap mengandung makna yang dalam. Pantun anak kampus sering kali mengangkat tema-tema seperti pendidikan, politik, lingkungan, dan berbagai isu sosial lainnya. Melalui pantun anak kampus, mahasiswa dapat berekspresi secara kreatif dan menyampaikan pendapat atau kritik mereka terhadap berbagai masalah yang ada.

Salah satu contoh pantun anak kampus yang sering ditemui adalah:

“Mahasiswa bercerita,
Perjuangan tak pernah selesai.
Menuntut ilmu di kampus,
Menggali ilmu di dunia.”

Pantun ini menggambarkan semangat mahasiswa dalam mengejar ilmu dan perjuangan mereka dalam menyelesaikan pendidikan. Selain itu, pantun ini juga memberikan pesan tentang pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri.

Pantun anak kampus juga sering digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial terhadap berbagai kebijakan atau tindakan yang dianggap merugikan masyarakat. Melalui pantun, mahasiswa dapat mengkritisi secara halus namun tajam terhadap berbagai isu yang mereka anggap penting untuk diperjuangkan.

Referensi:
1. Suryadi, M. (2017). “Pantun dalam Budaya Melayu”. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 3(2), 45-56.
2. Syafri, A. (2019). “Pantun sebagai Media Kritik Sosial dalam Novel Rindu Karya Tere Liye”. Jurnal Sastra, 5(1), 78-89.
3. Wirawan, D. (2020). “Kreativitas Mahasiswa Dalam Menggunakan Pantun sebagai Media Ekspresi”. Jurnal Pendidikan Seni, 7(3), 112-125.